Fashion Designer dan Pengrajin Batik Batam Dapat Pelatihan

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Pelatihan fashion design bagi fashion designer dan pengrajin batik di Kota Batam resmi digelar, di Harmoni One Batamcentre, Jumat (23/2).

    Melalui pelatihan ini diharapkan agar fashion designer dan Pengrajin Batik, memiliki wawasan tentang perancangan pola pakaian jadi/produk fashion.

    Disamping itu pelatihan ini juga, merupakan upaya pengembangan kualitas sumber daya sebagai pelaku industri kreatif.

    “Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan antara fashion designer dan pengrajin batik, dapat saling bersinergi dalam merancang produk pakaian jadi atau produk fashion di Kota Batam,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin mewakili Ketua Dekranasda Kota Batam Marlin Agustina.

    Dengan sinergi antara pengerajin batik dan fashion designer, dapat menghasilkan produk fashion batik yang dapat mendorong perkembangan industri fashion, khususnya di Kota Batam.

    Kepada peserta yang mengikuti pelatihan ini, diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh dari narasumber.

    Diakuinya bahwa motif batik Batam yang dihasilkan oleh Pengerajin Batik sudah beragam.

    “Teruslah berkreasi dan berinovasi untuk berbuat yang terbaik bagi kota ini. Batam sebagai kota Meeting, Insentive, Convention dan Exibithion (MICE), manfaatkan kesempatan ini untuk menciptakan rancangan design yang diminati dan sesuai trend. Sehingga diminati pasar terutama bagi pengunjung yang datang ke Batam,” ujarnya.

    Ketua pelaksana pelatihan fashion designer, Gufron melaporkan pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 23 Februari sampai dengan 27 Februari 2024 di Harmoni One Hotel.

    Pelatihan ini diikuti 40 industri kecil menengah (IKM) yang berasal dari pelaku IKM fashion, IKM batik dan fashion model binaan Dekranasda Kota Batam.

    Adapun narasumber pada kegiatan ini Taruna Kusumaryuda dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) Jakarta, dan Ridhani Agustina.

    Pelatihan yang diselenggarakan atas kerjasama antara Dekranasda Kota Batam dan Disperindag Kota Batam ini diharapkan dapat menambah wawasan di bidang fashion.

    Sehingga dapat mengikuti perkembangan industri fashion, dan adaptasi kebutuhan pasar atau tren fashion.

    Menurutnya ditahun 2024 ini Dekranasda bersama dengan Disperindag Kota Batam menggelar kegiatan pelatihan, diantaranya pelatihan wirausaha baru IKM, public speaking, desain kemasan, Fashon Design, Batik Lanjutan, Wirausaha Baru IKM Batik dan Wirausaha Baru IKM Rajut.

    “Semoga melalui pelatihan ini seluruh pelaku IKM/UKM Kota Batam di bidang fashion dapat meningkatkan daya kreatifitasnya, sehingga mendorong perkembangan industri fashion di Kota Batam,” tuturnya.

    Sementara, Gustian Riau Kepala Disperindag Kota Batam menambahkan, pelatihan ini diperuntukan bagi IKM binaan Disperindag Batam yang diperlukan dengan harapan pelaku IKM khususnya fashion designer dan pengrajin batik bisa mendesain busana sesuai permintaan pasar.

    Karena saat ini, batik Batam sudah mulai berkembang bahkan menjadi souvenir bagi tamu-tamu atau wismancanegara.

    “Kita ingin trend batik Batam ini bisa didesain mengikuti moderen, mulai dari warnanya, motif hingga desainnya. Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari dengan diikuti 40 peserta. Narasumbernya dosen dari Institut Kesenian Jakarta. Harapan kita semoga ilmu yang didapat bisa dikembangkan sehingga dilirik wisatawan,” harap Gustian. (hbb)