Posmetro Batam Berikan Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi di SMAN 20 Batam

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : SMAN 20 Batam Sabtu (29/7), kedatangan tamu spesial. Yah, dua orang narasumber dari Media Posmetro yakni Rozi Juhendra, Koordinator Liputan(KL) Posmetro dan Agus Bagjana sebagai Redaktur Foto Posmetro Batam.

    Keduanya memberikan pelatihan Jurnalistik dan Fotografi yang ditaja Posmetro Batam dan PT PLN Batam. Kedatangan keduanya pun disambut hangat pelajar SMAN 20 Batam.

    Direktur Posmetro Batam Haryanto dalam sambutan mengatakan, media Posmetro berdiri pada tanggal 14 Februari 2000. Media terbesar dengan pembaca terbanyak. Semua wartawannya sudah lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang wajib diikuti.

    “Setiap wartawan Posmetro ibaratnya dah siap turun ke lapangan, dengan pembekalan sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Berita yang disajikan harus sesuai dengan fakta di lapangan,” kata Haryanto.

    Adapun materi yang dibahas Rozi Juhendra dasar-dasar jurnalistik mulai dari menulis berita, berita disusun berdasarkan prinsip dasar 5 W 1 H (What, Where, Who, When, Why, dan How). Berita bisa dibaca di media cetak maupun online.

    Selanjutnya, yang harus ditaati seorang wartawan yakni Kode Etik Jurnalistik terdiri dari 11 pasal. Berikutnya, jenis berita yang disajikan, berikutnya menulis itu asyik, dan terakhir feature yakni berita yang lebih mengarah ke human interest.

    Sementara Agus Bagjana memaparkan, teknik dasar fotografi jurnalistik yang jelas berbeda dengan bidang fotografi lainnya. Terangnya, foto jurnalistik adalah bagian dari dunia jurnalistik yang menggunakan bahasa visual, untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat oleh kode etik jurnalistik.

    “Foto jurnalistik bukan hanya jeprat-jepret semata. Ada etika yang selalu dijunjung tinggi, ada pesan dan berita yang ingin disampaikan, ada batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar, dan ada momentum yang harus ditampilkan dalam sebuah frame,” imbuhnya.

    Hal terpenting dari fotografi jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran, yang selalu didasarkan pada fakta obyektif semata. Foto jurnalistik merupakan sebuah bentuk dari jurnalisme (mengumpulkan, menyunting, dan memperlihatkan bahan berita untuk publikasi atau penyiaran) yang menggunakan gambar-gambar dalam rangka mengabarkan sebuah berita.

    Foto jurnalistik sekarang sering hanya merujuk gambar-gambar diam, meskipun dalam beberapa kasus istilah tersebut juga merujuk kepada video yang digunakan dalam jurnalisme penyiaran.

    Foto jurnalistik berbeda dengan cabang-cabang terdekat lainnya dari fotografi (contohnya fotografi dokumenter, fotografi dokumenter sosial, fotografi jalanan, atau fotografi selebriti).

    Secara garis besar, foto jurnalistik dibagi menjadi tiga yakni Foto Berita Spot (Spot News) adalah gambar berisi rekaman atau gambar kejadian bencana alam, kriminlitas, kecelakaan, terorisme, dan lain sebagainya. Betikutnya, Foto Berita Umum (General News) yakni foto berita yang merekam kejadian yang sudah bisa diprediksi, seperti pelantikan presiden, upacara bendera, pembukaan sidang MPR, dan berita-berita lain yang terjadwal dan dianggap memiliki nilai berita.

    Terakhir, Foto Esai (Essay Photo) yaitu foto yang dibuat berupa rangkaian kejadian yang menceritakan suatu peristiwa, biasanya bernilai human interest, seperti feature.

    “Fotografi dunia mengasikkan, jurnalis foto sangat jauh berbeda dengan fotografer lain. Ssperti halnya pemotretan wedding, traveling dan berbagai jenis lainnya. Sebuah foto jurnalistik tetap harus mengandung unsur penting 5W +1H,” jelasnya.

    Suasana semakin akrab saat sejumlah pelajar melemparkan pertanyaan kedua narasumber Posmetro Batam. Tampak hadir, Noer Syarullah, Pimred Posmetro, Metta Br Sibutar-Butar Manager Keuangan, Edy Sabara Manager Iklan, Rinaldy Pimred online Posmetro, dan karyawan Posmetro Batam. (hbb)