BATAM, POSMETRO.CO: Satu bangkai buaya yang cukup besar ditemukan nelayan yang hendak melaut. Buaya itu berukuran 3 meter dengan bobot diperkirakan 100 kilogram. Dengan penemuan tersebut, membuat nelayan semakin ketakutan.
“Mungkin habitatnya terganggu karena adanya reklamasi lahan, akhirnya buaya itu berkeliaran dan terikat tali, sebab di badannya ada tali,” ucap Kervi, seorang warga di sana, Jumat (9/10).
Kervi melanjutkan, penemuan bangkai buaya ini cukup mengganggu nelayan di sana, karena ketakutan nelayan seminggu tak melaut. Hal itu karena bangkai buaya dikerumuni buaya lainnya yang berukuran besar.
“Kemarin itu, nelayan hanya membuka tali yang terlilit di badan buaya. Lalu, bangkainya di lepas karena memang di sekitaran bangkai buaya masih ada buaya lain yang ukurannya besar, kami pun takut melaut,” paparnya.
Pria yang bekerja sebagai nelayan ini mengaku, jumlah buaya liar di dalam rawa cukup banyak. Bahkan setiap malam, buaya pasti menampakkan dirinya seolah berpesan untuk tidak mengganggu habitatnya.
“Saya pernah liat buaya besar sekitar 6 meter sambil membuka lebar mulutnya. Ini pertanda bahwa satwa itu tak punya tempat tinggal hingga sembarang berjemur di tempat yang sering dilalui nelayan,” tuturnya.
Kervi menerangkan, menebang bakau di sana harusnya dihentikan. Karena bakau merupakan tempat berlindung satwa liar.
“Menurut saya, selagi habitanya tidak diganggu, maka buaya ini tidak bakal mengganggu nelayan, tapi jika sudah menampakkan diri, maka buaya itu sudah merasa terganggu,” paparnya lagi.
Kedepannya, Kervi berharap agar pemerintah tetap memperhatikan habitat satwa liar yang ada di sana. Jika bakau terus menerus ditebang, maka satwa liar dikhawatirkan mendatangi permukiman warga.
“Keberadaan satwa liar ini juga perlu dihargai. Sebab sebelum adanya permukiman ini, satwa tersebut sudah duluan ada,” tutupnya.(jho)