Gas 3 Kg Langka di Karimun, Ingat “Si Melon” Itu Untuk Orang Miskin

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi gas melon.

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Dalam beberapa minggu ini, kelangkaan gas 3 kilogram terjadi di Karimun.

    Warga pengguna gas melon ini pun kesulitan. Apalagi gas sudah menjadi kebutuhan sehari-hari sebagai bahan bakar rumah tangga.

    Kelangkaan gas melon ini pun menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Tak sedikit yang menjerit akibat sulitnya mendapatkan gas.

    “Susah sekarang. Udah mutar-mutar gak dapat,” ucap seorang warga bernama Ain saat ditemui Posmetro yang membawa tabung gas melon kosong, Kamis (1/4).

    Ia mengaku sudah dua hari mencari gas melon namun belum mendapatkannya.
    Sementara terkait kelangkaan gas 3 kg ini. Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi UKM dan ESDM, M Yosli membenarkan adanya kelangkaan saat ini.

    Namun ia memastikan kelangkaan terjadi, karena pengguna gas 3 kg bukan lagi orang tidak mampu. Namun orang katagori mampu yang sejatinya tidak seharusnya justru menggunakan gas 3 kg.

    “Ingat gas 3 kg itu diperuntukan untuk masyarakat tidak mampu atau miskin yang terdaftar dan sudah di usulkan ke kementerian, tapi di lapangan orang punya mobil pun ada yang beli gas 3 kg. Ini yang kita sayangkan. Harusnya mereka sadar gas 3 Kg ini hanya untuk masyarakat miskin,” tegas Yosli.

    Atas dasar itu, akibatnya terjadi ketidak stabilan penyaluran gas 3 kg di Kabupaten Karimun. Dimana seharusnya pengguna gas 3 kg di Kabupaten Karimun berjumlah 45.587 KK.

    Namun dengan adanya pembeli yang tidak termasuk dalam daftar, justru menambah jumlah pembeli yang berakibat berkurangnya jatah bagi masyarat kurang mampu.

    “Untuk itu saya harapkan bagi masyarakat yang mampu agar tidak menggunakan gas 3 kg. Karena sejatinya gas melon itu untuk masyarakat miskin,” ketusnya lagi.(ria)