Gas 3 Kg Langka di Karimun, Ingat “Si Melon” Itu Untuk Orang Miskin

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi gas melon.

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Dalam beberapa minggu ini, kelangkaan gas 3 kilogram terjadi di Karimun.

    Warga pengguna gas melon ini pun kesulitan. Apalagi gas sudah menjadi kebutuhan sehari-hari sebagai bahan bakar rumah tangga.

    Kelangkaan gas melon ini pun menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Tak sedikit yang menjerit akibat sulitnya mendapatkan gas.

    “Susah sekarang. Udah mutar-mutar gak dapat,” ucap seorang warga bernama Ain saat ditemui Posmetro yang membawa tabung gas melon kosong, Kamis (1/4).

    Ia mengaku sudah dua hari mencari gas melon namun belum mendapatkannya.
    Sementara terkait kelangkaan gas 3 kg ini. Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi UKM dan ESDM, M Yosli membenarkan adanya kelangkaan saat ini.

    Namun ia memastikan kelangkaan terjadi, karena pengguna gas 3 kg bukan lagi orang tidak mampu. Namun orang katagori mampu yang sejatinya tidak seharusnya justru menggunakan gas 3 kg.

    “Ingat gas 3 kg itu diperuntukan untuk masyarakat tidak mampu atau miskin yang terdaftar dan sudah di usulkan ke kementerian, tapi di lapangan orang punya mobil pun ada yang beli gas 3 kg. Ini yang kita sayangkan. Harusnya mereka sadar gas 3 Kg ini hanya untuk masyarakat miskin,” tegas Yosli.

    Atas dasar itu, akibatnya terjadi ketidak stabilan penyaluran gas 3 kg di Kabupaten Karimun. Dimana seharusnya pengguna gas 3 kg di Kabupaten Karimun berjumlah 45.587 KK.

    Namun dengan adanya pembeli yang tidak termasuk dalam daftar, justru menambah jumlah pembeli yang berakibat berkurangnya jatah bagi masyarat kurang mampu.

    “Untuk itu saya harapkan bagi masyarakat yang mampu agar tidak menggunakan gas 3 kg. Karena sejatinya gas melon itu untuk masyarakat miskin,” ketusnya lagi.(ria)