Jokowi: 215 Negara Rebutan Vaksin dari Uni Emirat Arab dan Tiongkok

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Presiden Joko Widodo (Jokowi)‎ menjelaskan, diutusnya Erick Thohir tersebut supaya Indonesia bisa mendapatkan obat Covid-19 dari dua negara yang memproduksi vaksin tersebut. (dok Antara)

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Pemerintah terus berupaya menemukan vaksin Covid-19 untuk mengatasi pandemi virus Korona yang terjadi di Indonesia ini. Salah satunya dengan mengutus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ke Uni Emirat Arab dan Tiongkok.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi)‎ menjelaskan, diutusnya Erick Thohir tersebut supaya Indonesia bisa mendapatkan obat Covid-19 dari dua negara yang memproduksi vaksin tersebut.

    “Itu untuk memastikan vaksin itu bisa kita dapatkan baik dalam bentuk bahan baku yang kita produksi di sini. Maupun beli jadi,” ujar Jokowi di Yogyakarta, Jumat (28/8).

    Menurut Jokowi, vaksin yang diproduksi oleh Uni Emirat Arab dan Tiongkok tersebut diperebutkan oleh 215 negara. Sehingga diharapkan Erick Thohir mampu melobi dua negara tersebut.

    “Karena ini jadi rebutan semuanya. Ada sebanyak 215 negara yang rebutan,” katanya.

    Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga optimis nantinya Indonesia bisa memproduksi vaksin Covid-19 sendiri. Sehingga diharapkan awal tahun 2021 masyarakat yang tertular virus Korona bisa disuntikan.

    Jokowi sadar saat ini kondisi ekonomi sangat terdampak adanya virus Korona tersebut. Namun semuanya akan kembali normal jika nantinya vaksin telah diproduksi di Indonesia.

    “Saya meyakini Insya Allah nanti di bulan Januari kita sudah mulai suntik vaksin‎ biar keadaan Indonesia masuk ke kondisi normal,” ungkapnya.(jpg)