PLN Batam Bakal Bangun Pembangkit Rp4 Triliunan

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

     

    BATAM, POSMETRO.CO – Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam mempersiapkan mega proyek pembangkit tenaga uap (PLTU). Nilainya diperkirakan Rp4 triliunan.

    “Targetnya pembangkit ini pada tahun 2023 mendatang sudah bisa beroperasi,” kata Direktur Utama PLN Batam, Dadan Kurniadipura dalam kata sambutanya pada buka puasa bersama dengan awak meda di Hotel Vista, Jumat (24/5/2019).

    Menurut Dadan Kurniadipura, perencanaan bright PLN Batam untuk pengembangan kelistrikan sudah sampai 2025.” Tahun ini, PLN Batam sudah mengadakan penambahan 25 megawatt di Baloi, dan tahun depan lagi tambah 30 megawatt,” urai Dadan sapaan akrabnya.

    “Penambahan ini di luar perencanaan karena ada kejadian kemarin (pemadaman bergilir). Dan yang di Baloi tersebut saat ini sedang dalam proses,” tambah Dadan.

    Sebenarnya, kata Dirut bright PLN Batam, bila dalam kondisi pembangkit normal, PLN Batam mempunyai cadangan 120 megawatt.”Tapi pada bulan Maret lalu tiga pembangkit kita jatuh. Sehingga devisit arus hingga 50 megawatt. Ini sudah diluar perhitungan kami,” jelasnya.

    Pembangkit yang mengalami kerusakan itu yakni pembangkit Tanjung Kasam, Tanjunguncang dan Panaran. “Seandai hanya ada rusak satu pembangkit saja misalnya Tanjung Kasam, PLN masih mempunyai cadangan sekitar 55 megawatt. Tapi karena tiga pembangkit yang jatuh, Batam pada Maret itu Batam mengalami devist sekitar 50 megawatt,” papar Dadan yang sudah dua priode jadi Dirut PLN Batam.

    Makanya ia melanjutkan, PLN Batam melakukan penambahan pembangkit lagi di Batam. Pada tahun 2022 bakal ada penambahan 100 megawatt dan 2023 penambahan juga 100 megawatt.
    “Rencana pembuatan pembangkit itu di Tanjung Sauh. Nilai anggarannya sekitar Rp4 triliun. Namun adanya perencanaan pembuatan jembatan Batam-Bintan dari pemerintah membuat kita berpikir membuat pembangkit di bawah jembatan. Karena itu kami mau membicarakan dengan pusat,” terang Dadan.
    “Bila bisa, biaya jembatan itu dapat dibayar dari penjualan listrik pembangkit uap itu. Jadi kerjasama saling menguntungkan. PLN dapat biaya produksi listrik yang murah, harga listrik tetap sehingga kami mendapat keuntungan,” terangnya lagi.

    Dadan mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi dan listrik ibaratnya sebuah mobil. Pertumbuhan ekonomi di ban belakang dan listrik di ban depan.”Ibarat listrik ini ban depan mobil. Jadi harus berada di depan terus untuk menjaga jangan sampai ada krisis,” ucapnya.(esa)