Sport Tourism Bisa Jadi Pengembangan Potensial Pariwisata Kepri

    spot_img

    Baca juga

    Masih Suasana Syawal, BP Batam Menggelar Halal Bihalal Bersama Forkopimda

    BATAM, POSMETRO: Masih dalam suasana bulan Syawal, Badan Pengusahaan...

    Modena Memperkenalkan Cooker Hood AX Series

      >>> Untuk Pengalaman Memasak Lebih Modern BATAM, POSMETRO.CO : Modena,...

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...
    spot_img

    Share

    Tering Bay Golf and Country Club, Nongsa, Batam.(posmetro/istimewa)

    SECARA geografis, Provinsi Kepri memiliki 96 persen lautan. Selain itu Kepri juga punya segudang potensi pariwisata mulai dari wisata religi, sejarah, adat dan budaya, bahari, hingga keindahan alam yang begitu indah nan alami.

    Bahkan, kini terdapat sektor pariwisata lainnya yang potensial dikembangkan untuk menggaet lebih banyak wisman. Harapannya tentu akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi dampak pandemi di Kepri.

    Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dalam beberapa kesempatan juga menuturkan hal tersebut.

    “Kita juga terus mendiversifikasi berbagai alternatif kepariwisataan. Juga akan mengeksplor peluang-peluang untuk mengembangkannya seperti sport tourism. Dan hal ini bisa membangkitkan kembali sektor pariwisata di Kepri,” ungkap Ansar.

    Tak berbeda dengan yang dikatakan pengamat Pariwisata Kepri, Buralimar, menilai daerah ini cocok mengembangkan wisata olahraga atau sport tourism. Kepri memiliki objek wisata olahraga yang belum tentu dimiliki negara lain. Salah satunya kawasan wisata Lagoi Bintan yang dikelilingi hutan hijau dan pemandangan indah. Wisman bisa berolahraga sambil berwisata, misalnya bersepeda.

    Setidaknya terdapat tiga jenis kegiatan wisata olahraga bertaraf internasional yang bisa diandalkan di Kepri yakni Tour De Bintan, Bintan Triathlon, dan Ironman 70.3. Ketiga kegiatan itu digelar rutin di Lagoi, Bintan. Namun dua tahun ke belakang sempat vakum akibat pandemi COVID-19.

    Agenda wisata olahraga tersebut mampu mendatangkan ribuan peserta dari luar negeri, mulai dari negara-negara Asia hingga Eropa. Pelaksanaan acara itu juga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bintan yang memang sangat bergantung dengan sektor pariwisata.

    Turis atau wisatawan luar negeri rata-rata menghabiskan Rp1 juta per hari saat berkunjung ke Kepri. Jika ada turis sekitar 2.000 orang maka dalam dua hari kegiatan bisa menghasilkan uang Rp2 miliar.

    Buralimar berharap pemerintah pusat khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penuh pengembangan industri wisata olahraga di Kepri guna memikat wisman.

    Seperti diketahui Tour De Bintan sendiri menjadi ajang balap sepeda terbesar di Asia yang digelar di Kabupaten Bintan, Kepri. Sementara Ironman 70.3 juga digelar di Bintan. Ironman 70.3 adalah lomba triathlon yang mengadu kecepatan dan kekuatan yang memadukan olahraga renang, bersepeda dan lari.

    Ketiga agenda wisata olahraga itu didorong bisa masuk kalendar pariwisata nasional sebagai sektor pariwisata prioritas. Apalagi saat ini tren wisata olahraga masuk ke dalam 17 subsektor ekonomi kreatif.

    Kemenparekraf diharapkan dapat mendukung pelaksanaan acara Tour De Bintan 2022 dengan memfasilitasi promosi hingga membantu operasional kegiatan.(ant)